KKP INDONESIA |
KKP INDONESIA | Apa yang di lakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kini mendapatkan kritikan pedas dari para pimpinan DPR. Wakil DPR Fadli Zon mengclaim bahwa apa yang di lakukan oleh Presiden Jokowi terhadap Ahok sangat tidak pantas dan tidak seharus nya, sebagai Presdien.
Dari kabar yang tersiar bahwa Presiden Jokowi dan Ahok sempat satu mobil pada saat menuju ke sebuah proyek Simpang Susun Semanggi dan terowongan Mass Rapid Transit ( MRT ), hal tersebut justru dianggap sangat tidak etis. Bukan hanya Fadli Zon saja yang menyatakan keberatan nya, Fahri Hamzah juga menyatakan pernyataan yang sama.
Hanya karena Ahok sedang tertimpa masalah kasus penistaan agama, dan atas sikap Jokowi terhadap nya merupakan satu bentuk perlindungan terhadap seorang terdakwa. Jika benar ada nya Jokowi melakukan perlindungan terhadap sorang terdakwa, maka para pimpinan DPR meminta agar revolusi mental agar di hilangkan.
Fadli Zon justru menilai Jokowi tidak mengerti akan bagaimana perasaan dan keadaan masyarakat saat ini, dan Fadli juga mengatakan bahwa seharus nya walaupun memiliki hubungan teman hukum harus tetap berjalan, bukan justru menunjukan sikap yang melindungi atau pun mendukung. Fahri Hamzah menegaskan bahwa banyak masyarakat sudah kecewa atas apa yang sudah di lakukan Jokowi dan Ahok.
Fahri Hamzah juga menilai bahwa apa yang di lakukan Jokowi meninjau beberapa proyek bersama Ahok dan dengan sama-sama satu mobil dengan menggunakan kendaraan dinas Presiden, ada unsur kampanye. Masyarakat juga sudah dapat menilai bahwa seorang terdakwa dapat dengan bebas berkomunikasi dan bisa menggunakan mobil dinas Presiden dan hal tersebut dapat memberikan presepsi buruk.
KKP INDONESIA | Jika pada akhir nya masyarakat menilai bahwa keadilan sudah hilang, karena orang yang sudah jelas menyandang status menjadi terdakwa, dan menjadi pesakitan justru dapat bebas dan bisa berkomunikasi dengan Presiden. Presiden sendiri juga di nilai tidak melihat apa pun," terang Fahri Hamzah".