Jumat, 03 November 2017

CALON PRESIDEN YANG DIINGINKAN PARA GENERASI MILENIAL

CALON PRESIDEN YANG DIINGINKAN PARA GENERASI MILENIAL

CSIS ( Centre of Strategic and Internasional Studies ) mengeluarkan hasil elektabilitas untuk calon presiden di generasi milenial. Dan dari hasil survei yang dikeluarkan untuk perolehan pertama ada pada Presiden Jokowi mendapatkan sebanyak 33,3 persen.

Dan di dalam survei tersebut juga ada beberapa nama calon yang dinilai mempunyai popularitas tinggi untuk bisa menjadi calon presiden yang berkesempatan akan dipilih oleh generasi milenial. Seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diurutan ke dua, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di urutan ketiga, SBY diurutan keempat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmayanto dan juga ada nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Arya Fernandes seorang peneliti dari CSIS menilai jika untuk saat ini masyarakat terutama para generasi milenial sangat menginginkan adanya pemimpin yang baru. Maka dari itu muncul beberapa nama baru mulai dari Ridwan Kamil dan juga Jenderal Gatot Nurmayanto, sampai dengan nama Ahok.

" Yang paling terlihat adalah Ahok untuk kalangan para generasi milenial popularitasnya sangat tinggi, Harry Tanoe, Ridwan Kamil, Susi. Para generasi milenial sudah merasa bosan dengan sosok lama, dan kini mereka ingin mencari sosok yang baru," katanya.

Survei tersebut dilakukan sudah sejak tanggal 23 sampai 30 Agustus 2017 kemarin dengan mengambil sekitar 600 responden mulai dari usia 17-29 tahun. Margin of erorr sebesar lebih kurang 4 persen, responden penelitian juga di pilih secara acak dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Tidak hanya nama-nama baru diatas saja, ada nama Agus Harimurti juga masuk ke dalam pertimbangan, karena untuk sekarang ini masyarakat juga ingin sosok yang muda. Walaupun begitu CSIS mengatakan jika persaingan kini sudah semakin ketat, apalagi di posisi pertama dan kedua yang dipegang oleh Jokowi dan Prabowo.

Rabu, 01 November 2017

RENCANA PKS BERKOALISI DENGAN PDIP DI PILGUB JABAR, DEMI USUNG DEDY MIZWAR

RENCANA PKS BERKOALISI DENGAN PDIP DI PILGUB JABAR, DEMI USUNG DEDY MIZWAR

PKS ( Partai Keadilan Sosial ) tidak menutup kemungkinan jika nantinya akan berkoalisi dengan PDIP, di ajang Pilgub DKI Jabar 2018 mendatang. Namun sebagai pengurus untuk wilayah, PKS akan fatsun kepada keputusan dari para pengurus pusat.

" Untuk pilihan PDIP, untuk silaturahmi sebenarnya kami tidak ada masalah apapun. Namun untuk menjalin koalisi semua akan dikembalikan lagi ke pengurus pusat," ujar Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu.

Untuk calon wakil Gubernur Jawa Barat menyatakan jika DPP pasti akan mempunyai analisa yang lebih luas lagi nanti nya, jika koalisi dengan PDIP bisa di wujudkan. Karena yang menjadi tujuan dari DPP yaitu mengejar kemenangan untuk musim politik nasional di tahun 2019 yang akan datang.

" Karena mereka mempunyai urusan jauh lebih besar lagi. Maka kita hanya bisa menunggu fatsun saja," katanya.

Ahmad mengatakan masalah yang terjadi dengan partai Gerindra sebelumnya sudah dianggap selesai, maka sebagai partai yang selalu bersama-sama dalam menghadapi moment politik, sangat di percayai jika PKS dan juga Gerindra akan kembali lagi kepada komitmen pertama untuk menjalin koalisi.

" Hubungan bersama dengan Gerindra masih baik sekali, komunikasi juga bersama banyak pintu. Dan saya nilai jika hal-hal yang sudah dikhawatirkan sudah selesai secara pemikiran saya. Karena untuk pilihan tidak terlalu banyak. Saya terus menjalin komunikasi, simple saja kok. Komunikasi yang cukup diperbaiki dan bisa saling menguntungkan. Jadi banyak tawar yang bisa diambil jalan tengah nya," katanya.

Di satu sisi Deddy Mizwar yang diusung sebagai calon Gubernur Jawa Barat yang akan diusung oleh PKS mendapatkan sambutan yang baik, jika kedua partai tersebut bisa menjalin komunikasi. Apalagi diri nya juga bisa membuka diri untuk dapat diusung PDIP pada Pilgub Jabar 2018 yang akan datang.Deddy sendiri mengaku jika diri nya akan segera berkunjung ke Partai Hanura dan juga akan menghadiri undangan dari DPP PDIP.